Melatih Otot Syukur |
Kalau pun teringat sebuah kegagalan yang dialami,
sebagai bahan renungan, tanyakan kepada diri, "Apa yang bisa disyukuri dari kegagalan itu?"
Kalau merasa diri tidak sempurna,
sebagai bahan renungan, tanyakan kepada diri, "Apa yang bisa disyukuri dari ketidaksempurnaan itu?"
Latihannya akan lebih mendalam dengan menuliskannya setiap hari segala yang menghadirkan syukur. Atau paling tidak, seminggu sekali, sehingga akan terasa manfaat-manfaat baiknya.
Serupa melatih otot tubuh, "otot" syukur butuh dilatih, supaya tidak kalah dengan "otot" keluh kesah. Karena memang kehidupan, apalagi di masa sekarang ini, secara alamiah seolah menggoda penghuni-penghuninya untuk lebih rajin berkeluh kesah.
"Ia yang tekun dan sabar melatih "otot" syukurnya, secara alamiah pun akan merasakan bahagia ..."
Penulis : Adjie Silarus